aku mengingatmu sekali lagi  

kepada : Anwar

lewat udara yang terbakar

lewat nadi mencengkeram

aku pernah menemukanmu

disuatu malam yang bergetar

wajahmu yang dulu kulukis

pada keremangan katakata

aku mengingatmu sekali lagi

menuju kamar sempit di pelupuk mata

semacam testimoni :

dirimu tak pernah undur

aku masih mengingatmu sekali lagi

lewat laju darah menerkamu

20 April 2008

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories