Selanjutnya : aku
aku pun masih mencium bau keringatmu
keringat yang kau gali dari kubangan darah
yang mengucur dari sela – sela nadi
dan dari situlah padi akan kau panen
darah, kini telah berhenti mengalir
tak kudapati lagi cangkul yang sengaja
kau pajang di ruang makan
hanya sisa – sisa bau keringat di bajumu
yang kini merayap dan lekat pada tubuhku
“ maafkan aku, sayang, aku lelah, biarkan darah itu mengucur dari tubuhmu dan kau yang akan menggali keringat “
0 komentar: to “ Selanjutnya : aku ”
Posting Komentar