Kidung Lancung  

aku mengukir gusar pada relung udara
mengintai remang
menyepuhnya menjadi perdu menggandeng sekarat yang tertinggal pada bait – bait terakhir sajak
ia tak pernah usai memamah giris berjelaga mengiringnya dalam irama gitapati yang laguh – lagah

berputih mata menderum di mana – mana

6 Februari 2008

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



0 komentar: to “ Kidung Lancung